Berikut sederet fakta yang dihimpun detikJabar seputar polemik Ponpes Al-Zaytun hingga sejauh ini. 1. MUI Turun Tangan Usut Ajaran Al-Zaytun. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar tengah mengusut ajaran yang diterapkan di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu. Namun MUI mendapat sejumlah kendala yang menghambat proses penelusuran. Pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu Panji Gumilang memenuhi panggilan tim investigasi bentukan Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Bandung Jumat (23/6/2023). (Antara) Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan pemerintah akan mengevaluasi Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, terkait Kedua adalah pemberian sanksi administrasi kepada Pondok Pesantren Al Zaytun yang mempunyai lembaga pendidikan secara berjenjang sampai tingkat perguruan tinggi. Sedangkan tindakan ketiga yang akan diambil adalah menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya penanganan terhadap polemik Al Zaytun.
\nharga masuk pesantren al zaytun
Pada tanggal itu, semua Korwil Ponpes Al Zaytun dan para santri melakukan ritual haji sehingga suasana menjadi ramai. Namun ritual haji yang dilakukan bukan mengelilingi Ka’bah, melainkan mengeliling pesantren Al Zaytun. "Di dalam itu sekitar 250 ribu jamaah hadir semua, masing-masing Korwil juga melakukan ritual ibadah Haji.
Masalah belum selesai, kini Ponpes Al Zaytun tetap membuka pendaftaran santri baru mulai tanggal 22-27 Juni 2023. Bahkan kabarnya, ada sekitar seribu santri baru yang mendaftar ke Ponpes Al-Zaytun untuk tahun ajaran 2023.
Gagasan pembangunan Ponpes Al-Zaytun muncul sejak 1 Juni 1993, saat hari raya Idul Adha 1413 H oleh Yayasan Pesantren Indonesia (YPI). Namun, pembangunan baru dimulai tiga tahun kemudian, tepatnya pada 13 Agustus 1996. Selang tiga tahun sejak pembangunan, pada 1 Juli 1999, kegiatan pembelajaran pertama kali di Al-Zaytun pun dilakukan.
Pengajar di Universitas Nasional ini memimpin penelitian dugaan aliran sesat di Al Zaytun. Kompas.com mendapat kesempatan mendengar secara langsung dari Firdaus pada Rabu (28/6/2023) lalu, terkait temuan-temuan MUI setelah dilakukan penelitian secara langsung di lapangan. Firdaus mengatakan, ada beberapa temuan terkait dengan dugaan ajaran
VIVA Jabar – Pondok Pesantren Al-Zaytun yang terletak di Indramayu, Jawa Barat belakangan menjadi perbincangan menyusul terkuaknya beberapa kejanggalan yang terjadi di dalamnya. Deretan kontroversi terjadi di pondok yang dipimpin oleh Panji Gumilang itu.
Sayangnya, upaya MUI untuk datang berkunjung ke Al-Zaytun ditolak. "Sudah melakukan beberapa langkah, pengumpulan informasi data fakta kemudian tim ini akan melakukan kunjungan ke Al-Zaytun, dialog, tapi ditolak oleh pihak Al-Zaytun, alasannya sibuk untuk tahun ini," kata Rafani saat ditemui di kantornya, Jumat (16/6/2023). .
  • og94h579p6.pages.dev/18
  • og94h579p6.pages.dev/216
  • og94h579p6.pages.dev/108
  • og94h579p6.pages.dev/156
  • og94h579p6.pages.dev/443
  • og94h579p6.pages.dev/463
  • og94h579p6.pages.dev/139
  • og94h579p6.pages.dev/112
  • og94h579p6.pages.dev/990
  • og94h579p6.pages.dev/982
  • og94h579p6.pages.dev/223
  • og94h579p6.pages.dev/462
  • og94h579p6.pages.dev/956
  • og94h579p6.pages.dev/501
  • og94h579p6.pages.dev/125
  • harga masuk pesantren al zaytun