Pengetahuanmengenai ini tentunya akan membantu kamu dalam memahami ikatan kimia, misalnya ikatan antara atom hidrogen dan oksigen dalam molekul H2O, ikatan antara atom karbon dengan oksigen dalam molekul CO2, dan masih banyak lagi. Agar kamu dapat memahami lebih lanjut, kamu bisa membaca penjelasan berikut ini, ya. Rangkuman Materi Ikatan Kimia Kelas XKaidah DupletKaidah OktetIkatan IonikIkatan KovalenKovalen Polar dan Non PolarKovalen KoordinasiPerbedaan Senyawa Ion dan KovalenGaya Antar MolekulPerbedaan Ikatan intra dan antarJenis IkatanIkatan HidrogenDipol-dipolDipol terimbasGaya LondonHubungan titik didih dengan ikatanVideo Pembelajaran Ikatan Kimia & Ikatan Antar Molekul Kelas XContoh Soal Essai Ikatan Kimia Jawaban & PembahasannyaContoh Soal & Pembahasan Ikatan Kimia SBMPTN Kimia SMARangkuman Materi Ikatan Kimia Kelas XUnsur berdasarkan kestabilanUnsur Stabil Tidak perlu berikatan Golongan VIIIA He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn 2He 1s2, = 2 10Ne 1s2 2s2 2p6 , = 8 18Ar 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 = 8 36Kr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6, e. v = 8Unsur Tidak Stabil harus berikatan agar stabil maka konfigurasinya harus sama dengan konfigurasi gas muliaKaidah DupletKaidah duplet supaya stabil maka elektron valensi di kulit pertama harus = 2 mengikuti Helium He 6He 1s2, = 2 kaidah duplet Pengikut 1H, 3Li, 4Be, 5BKaidah OktetKaidah Oktet supaya stabil maka elektron valensi nya harus = 8. Pengikut unsur selain pengikut duplet Supaya stabil unsur dapat menerima atau melepas elektron Contoh1H 1s1 menerima 1e– 1H– 1s2 Stabil3Li 1s2 2s1, = 1 melepas 1e– 3Li+ 1s2 stabil15P 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 = 5 menerima 3e– . 2 8 5 15P3- 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 Stabil . 2 8 820Mg 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 , = 2 melepas 2e– . 2 8 8 2 20Mg2+ 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 Stabil . 2 8 8Aturan penangkapan atau pelepasan elektron di Oktet Jika e. V kurang dari 4 maka agar stabil harus melepas e- menjadi ion = 4, unsur-unsurnya yaitu 6C, 14Si, 32Ge menerima 4e– 50Sn, 82Pb melepas 4e–Jika e. V lebih dari 4 maka agar stabil akan menerima e– menjadi ion IonikIkatan yang terjadi oleh Logam melepas e dengan non logam menewak e. Terjadi akibat serah terima elektron. Contoh11Na dengan 17Cl11Na 1s2 2s2 2p6 3s1 melepas 1e17Cl 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 menerima 1eContoh Lain12Mg dengan 9F12Mg 1s2 2s2 2p6 3s2, = 2 melepes 2e x 19F 1s2 2s2 2p5 , = 7 menerima 1e x 2Ikatan KovalenIkatan yang terjadi oleh non logam menerima e dengan non logam menerima e. Terjadi akibat pemakaian elektron Polar dan Non PolarKovalen Polar Memiliki Kutub Ciri-cirinyaJika jumlah atomnya = 2, unsurnya berbeda keelektronegatifan berbeda, contoh HCl, HBr, HFJika jumlah atomnya lebih dari 2, keelektronegatifannya berbeda atau memiliki PEB, Contoh H2O, PCl3Kovalen Non Polar Tidak Memiliki Kutub Ciri-cirinyaJika jumlah atomnya = 2, unsurnya sama keelektronegatifan sama, contoh Cl2, O2, N2Jika jumlah atomnya lebih dari 2, tidak memiliki PEB, Contoh CCl4, KoordinasiYaitu kovalen yang pasangan elektron ikatanana berasal dari salah satu Senyawa Ion dan KovalenPerbedaanSeny. IonSeny. Kov. PolarSeny. Kov. Non PolarTitik didih/Titik LelehTinggiSedangRendahDaya Hantar Listriks Tidakl MenghantarAqMenghantars Tidakl TidakAqMenghantars Tidakl TidakAqTidakKelarutan dalam airLarutUmumnya larutTidak larutGaya Antar MolekulPerbedaan Ikatan intra dan antarIkatan intra terjadi dalam satu molekul, contohnya ikatan ionik dan kovalenIkatan Antar Molekul terjadi antara 2 molekul atau lebihJenis IkatanIkatan HidrogenTerjadi antara atom H sangat elektropositif/sangat ingin melepas elektron dengan atom F, O, N sangat elektronegatif/sangat ingin menangkap elektronIkatan antar molekul ini paling kuat di antara ikatan antar molekul lainnyaDipol-dipolTerjadi antara molekul polar dengan molekul dalam molekul polar terdapat kutubdipol positif dan negatif. Positif & negatif akan terjadi tarik menarik ikatanDipol terimbasTerjadi antara molekul polar dengan molekul non dalam molekul polar terdapat kutubdipol positif dan negatif. Pada molekul non tidak terdapat kutub, tetapi akan terpengaruhi oleh kutub dari molekul LondonTerjadi antara molekul non polar dengan molekul non dalam molekul nonpolar tidak terdapat kutubdipol positif dan negatif. Akan memiliki kutub akibat perpindahan elektron yang Ini paling lemahHubungan titik didih dengan ikatanSemakin kuat ikatan semakin besar titik didih, karena semakin sulit memutuskan ikatanUrutan kekuatan ikatanIkatan Hidrogen > Dipol-Dipol > Dipol Terimbas > Gaya LondonJika ikatan antar molekulnya sama gaya london, maka kekuatan ikatan ditentukan dari Mr, Semakin besar Mr semakin kuat ikatannya Contoh I2, Mr = 127 x 2 = 254 dengan Cl2, Mr = 35,5 x 2 = 71 Maka lebih kuat I2 dibanding Cl2Video Pembelajaran Ikatan Kimia & Ikatan Antar Molekul Kelas XVideonya ada 2 part ya. Kalau terlalu kecil tekan opsi full screen di pojok kanan video. Silahkan menyimak! Ikatan Kimia Ikatan Antar MolekulBelajar Kimia Materi dan Contoh Soal Ikatan KimiaBelajar Kimia Materi dan Contoh Soal Ikatan Antarmolekul & Geometri MolekulContoh Soal Essai Ikatan Kimia Jawaban & PembahasannyaSoal kecenderungan atom-atom berikut ini dalam mencapai kestabilan, jika ditinjau dari konfigurasi elektronnya?6C9F19K20Ca16S13AlPEMBAHASAN 6C 2 4 menangkap 4e9F 2 7 menangkap 1e19K 2 8 1 melepas 1e20Ca 2 8 8 2 melepas 2e16S 2 8 6 menangkap 2e13Al 2 8 3 melepas 3eSoal pengertian ikatan ionPEMBAHASAN Ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion postif dengan ion negatif. Atau ikatan yang terjadi antara logam melepas elektron dengan non logam menangkap elektronSoal logam bila bersenyawa dengan unsur-unsur non logam mempunyai kecenderungan untuk membentuk ikatan ion. Bagaimana pendapat Anda tentang pernyataan ini? JelaskanPEMBAHASAN Unsur logam untuk mencapai kestabilan akan melepaskan elektron valensinya membentuk ion positif sedangkan unsur non logam mencapai kestabilan dengan menangkap elektron membentuk ion negatif. Ion positif dan ion negatif akan terjadi gaya tarik menarik elektrostatik yang kemudian disebut ikatan ionSoal terjadinya ikatan ion pada senyawa berikutK2S nomor atom K = 19 dan S = 16MgF2 nomor atom Mg = 12 dan F = 9PEMBAHASAN 19K 2 8 8 1 melepas 1e K → K+ + e karena S menangkap 2e maka jumlah atom K harus 2 16S 2 8 6 menangkap 2e S + 2e– → S2- 2K+ + S2- → K2S12Mg 2 8 2 melepas 2e Mg → Mg2+ + 2e 9F 2 7 menangkap 1e F + e– → F– karena Mg melepas 2e maka jumlah atom F harus 2 Mg2+ + 2F– → MgF2LIHAT JUGA Video Pembelajaran Ikatan KimiaSoal kristal senyawa ion dapat pecah jika dikenai tekanan dipukul?PEMBAHASAN Apabila senyawa ion dipukul, akan terjadi pergeseran posisi ion positif dan negatif, dari yang semula berselang-seling menjadi berhadapan langsung. Hal ini menyebabkan ion positif bertemu muka dengan ion positif dan terjadi gaya tolak-menolak. Hal ini yang menyebabkan senyawa ion bersifat rumus titik elektron struktur Lewis dari molekul-molekul di bawah iniCl2ONCl3P2O3H3PO4HNO3CH4PCl3CO2SiF4PEMBAHASAN Cl2O NCl3 P2O3 H3PO4 HNO3 CH4 PCl3 CO2 SiF4 Soal S nomor atom 16 bergabung dengan atom Cl nomor atom 17 membentuk molekul SCl2Gambarkan rumus titik elektron dari molekul SCl2Tentukan berapa jumlah pasangan elektron ikatan dan elektron bebas di sekitar atom pusat S.PEMBAHASAN 16S 2 8 6 menangkap 2e 17Cl 2 8 7 menangkap 1e Jumlah Pasangan elektron ikatan = 2 Pasangan elektron bebas = 2Soal 6C dan 1H dapat membentuk molekul C2H2, C2H4, dan C2H6Gambarkan rumus titik elektron untuk ketiga molekul tersebutDi antara ketiga molekul tersebut, molekul mana saja yang mempunyai ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, dan ikatan rangkap tiga?PEMBAHASAN 6C 2 4 menangkap 4e 1H 1 menangkap 1e C2H2 C2H4 C2H6 Yang memiliki ikatan tunggal C2H6 Ikatan rangkap 2 C2H4 Ikatan rangkap 3 C2H2Soal terjadinya ikatan pada molekul PCl3 dengan menggunakan struktur Lewis dan tentukan jumlah pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron 15P 2 8 5 menangkap 3e 17Cl 2 8 7 menangkap 1e Jumlah pasangan elektron ikatan 3 Jumlah Pasangan elektron bebas 1Soal apa saja yang terdapat dalam senyawa KClO3?PEMBAHASAN Terjadi ikatan ionik antara K+ dan ClO3– dan terjadi ikatan kovalen didalam ion ClO3–Soal dengan singkat mengapa logam dapat menghantar listrik dengan baikPEMBAHASAN Adanya elektron yang dapat bergerak bebas dari satu atom ke atom yang logam bersifat ulet, mudah ditempa, dan mudah dibuat menjadi kawat?PEMBAHASAN Lautan elektron pada kristal logam memegang erat ion-ion pada logam sehingga bila dipukul atau ditempa, logam tidak akan pecah atau tercerai berai, tetapi akan senyawa ion yang dikenai tekanan dipukul akan pecah sedangkan kristal logam tidak, jelaskan mengapa hal tersebut dapat Apabila senyawa ion dipukul, akan terjadi pergeseran posisi ion positif dan negatif, dari yang semula berselang-seling menjadi berhadapan langsung. Hal ini menyebabkan ion positif bertemu muka dengan ion positif dan terjadi gaya tolak-menolak. Hal ini yang menyebabkan senyawa ion bersifat rapuh. Sedangkan dalam logam terjadi karena lautan elektron pada kristal logam memegang erat ion-ion pada logam sehingga bila dipukul atau ditempa, logam tidak akan pecah atau tercerai berai, tetapi akan antara molekul-molekul berikut ini, manakah yang ikatannya polar dan yang ikatannya non-polar?CCl4Br2F2PCl3PEMBAHASAN Non polarNon polarNon polarPolarSoal bentuk molekul dariSF6 nomor atom S = 16SiCl4 nomor atom Si = 14H2S nomor atom S = 16PCl5 nomor atom P = 15PEMBAHASAN 16S 2 8 6 = 6 A = 1 Jumlah atom pusat B = 6 Jumlah atom F/ PEI Sehingga termasuk kelompok molekul AB6 Oktahedral14Si 2 8 4 = 4 A = 1 Jumlah atom pusat B = 4 Jumlah atom Cl/ PEI Sehingga termasuk kelompok molekul AB4 Tetrahedral16S 2 8 6 = 6 A = 1 Jumlah atom pusat B = 2 Jumlah atom H/ PEI Sehingga termasuk kelompok molekul AB2E2 Bengkok15P 2 8 5 = 5 A = 1 Jumlah atom pusat B = 5 Jumlah atom Cl/ PEI Sehingga termasuk kelompok molekul AB5 Segitiga BipiramidaSoal harga keelektronegatifan dan bentuk molekulnya, tentukan apakah molekul-molekul berikut bersifatCH4CO2PCl5SF6PEMBAHASAN Non polar karena bentuk molekulnya simetris tidak ada PEBNon polar karena bentuk molekulnya simetris tidak ada PEBNon polar karena bentuk molekulnya simetris tidak ada PEBNon polar karena bentuk molekulnya simetris tidak ada PEBSoal yang dimaksud dengan gaya van der Waals?PEMBAHASAN Gaya antar molekul yang terjadi pada antar molekul kovalen yang bekerja untuk mengikat molekul-molekul tersebut dalam satu kesatuanSoal apa saja yang menunjukkan adanya gaya antar-molekul? Titik didih dan titik lebur. Jika gaya antar molekulnya kuat maka titik didih/titik leburnya akan tinggi begitu pula sebaliknyaSoal suatu gas bila diturunkan suhunya pada suatu saat akan mencair dan akhirnya memadat? Jika diturunkan suhunya maka jarak antar molekul menjadi sangat dekat. Akibatnya, gaya antar molekul menjadi sangat kuat sehingga dapat menyebabkan molekul-molekul gas berubah menjadi zat cair dan menjadi zat padat jika terus didinginkanSoal manakah yang titik didih dan titik leburnya lebih tinggi etanol C2H5OH atau dimetil eter CH3 – O – CH3? Jelaskan alasannyaPEMBAHASAN Pada etanol terdapat ikatan antar molekul yaitu ikatan hidrogen yang sangat kuat dibandingkan pada dimetil eter terjadi gaya antar molekul gaya van der Waals yang lebih lemah dibanding ikatan Hidrogen sehingga etanol akan memiliki titik didih yang lebih tinggi dibanding dimetil eterSoal apa saja yang berpengaruh terhadap kekuatan gaya van der Waals?PEMBAHASAN Ukuran molekul Semakin besar ukuran molekul semakin besar Mr sehingga titik didih dan titik leburnya makin tinggiBentuk molekul Semakin dekat jarak antar molekul semakin kuat gaya antar molekulnya sehingga titik didih dan titik leburnya makin besarSoal yang dimaksud gaya dispersi dan apa penyebabnya? Gaya tarik antar molekul yang terjadi antar molekul non polar. Timbul karena adanya dipol sesaat atau sementaraSoal pada senyawa hidrokarbon berlaku jika rantai karbonnya makin panjang titik didihnya makin tinggi? Semakin panjang rantai karbonnya semakin banyak tempat molekul tersebut saling tarik menarik sehingga ikatannya makin kuat yang menyebabkan titik didihnya makin tinggiSumber Soal Kelas X Penerbit Erlangga Pengarang Unggul SudarmoContoh Soal & Pembahasan Ikatan Kimia SBMPTN Kimia SMASoal SBMPTN 2017Orbital hibrida yang digunakan oleh atom P nomor atom = 15 untuk berikatan dalam molekul PF3 adalah….spsp2sp3sp2ddsp2PEMBAHASAN Atom F akan masuk 3 elektron memasuki orbital P yang ada 3 elektron tidak berpasangan. Maka akan membentuk hibridisasi sp3 dengan 1 PEB Jawaban CSoal SBMPTN 2017Orbital hibrida yang digunakan oleh atom N nomor atom = 7 untuk berikatan pada senyawa asetonitril H3C–C ≡ N adalah….spd2sp3sd3sp2spPEMBAHASAN Atom N hanya berikatan pada 1 atom yaitu atom C menggunakan orbital sp, sedangkan orbital s diisi oleh PEB, sehingga terdapat 2 elektron tereksitasi ke orbital p membentuk dua ikatan pi, dan satu ikatan sigma dari orbital sp dengan O. Kemudian membentuk satu ikatan rangkap tiga. Sehingga orbital yang digunakan untuk berikatan dengan O adalah hibrida sp Jawaban BSoal SBMPTN 2017Dalam molekul di atas, orbital hibrida yang digunakan oleh atom C nomor atom = 6 untuk berikatan dengan atom O adalah….spsp2sp3sp2ddsp2PEMBAHASAN Atom C berikatan pada 3 atom yaitu 2 pada atom C dan 1 pada atom O. Ikatan pada O menggunakan orbital sp2, 1 elektron tereksitasi ke orbital p membentuk satu ikatan pi, dan satu ikatan sigma dari orbital sp2 dengan O. Kemudian membentuk satu ikatan rangkap dua. Sehingga orbital yang digunakan untuk berikatan dengan O adalah hibrida sp2 Jawaban ASoal SBMPTN 2016Senyawa kovalen X2Y tebentuk dariatom dengan nomor atom X dan Y berturut-turut 17 dan 8. Bentuk molekul yang sesuai untuk senyawa kovalen tersebut adalah….linearsegitiga datarbentuk Vpiramida segitigatetrahedralPEMBAHASAN Senyawa X2Y yang bertindak sebagai atom pusat jumlah lebih sedikit yaitu Y Menentukan konfigurasi atom pusat 8Y 1s2 2s2 2p4, = 6 Menentukan pasangan elektron bebasE Maka bentuk domain elektronnya A = 1 jumlah atom pusat X = 2 PEI E = 2 PEB AX2E2 bentuknya yaitu bentuk V Jawaban CSoal UMPTN 2015Nomor atom fluor dan belerang berturut-turut adalah 9 dan 16. Pernyataan yang benar tentang senyawa belerang tetra fluorida adalah…Bersifat polarMempunyai sudut ikatan F – S – F sebesar 109oMemiliki sepasang elektron bebas pada atom SBerbentuk tetrahedralPEMBAHASAN Belerang tetra fluorida memiliki rumus SF4Menentukan polar tidaknya dapat dilihat dari ada tidaknya PEB Atom pusat yaitu S dengan elektron valensi = 6 dan PEI = 4 Memiliki PEB sehingga bersifat polarMenentukan sudut harus mengetahui bentuk molekulnya terlebih dahulu, melalui teori domain elektron. AX4E A = atom pusat, X = PEI, E = PEB maka bentuk molekulnya adalah bidang 4 atau jungkat jungkit yang memiliki sudut 173o Memiliki 1 PEB dihitung pada bentuk bidang 4 atau jungkat jawaban yang benar adalah 1 dan 3 Jawaban BSoal SBMPTN 2015Atom N dan Cl masing-masing memiliki nomor atom 7 dan 17. Molekul yang dibentuk oleh kedua atom tersebut ….memiliki ikatan kovalen polarmempunyai rumus NCl5berbentuk piramida segitigatidak memiliki pasangan elektron bebas pada atom pusatnyaPEMBAHASAN Menentukan konfigurasi elektronnya 7N 1s2 2s2 2p3 menangkap 3e x1 17Cl 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 menangkap 1e x3 Senyawa yang terbentuk adalah NCl3 Menentukan sifat kepolaran bisa ditentukan dari ada tidaknya PEB, menentukan PEB Memiliki PEB sebanyak 1 pasang berarti ikatannya termasuk ikatan kovalen polar. Menentukan bentuk molekulnya A = 1 jumlah atom pusat X = 3 PEI E = 1 PEB AX3E bentuknya yaitu piramid segitiga Jawaban yang benar 1,2 dan 3 Jawaban ESoal SIMAK UI 2013Interaksi yang dominan antara molekul pelarut dan zat terlarut yang terdapat pada larutan etilen glikol dalam air adalah ….gaya Londonikatan hidrogendipol terinduksi – dipol permanenion – dipol permanenion – ionPEMBAHASAN Etilen glikol mengandung gugus fungsi alkohol yang dapat berinteraksi dengan air melalui ikatan hidrogen. Jawaban BSoal SBMPTN 2014Diketahui atom X memiliki 16 proton. Menurut kaidah oktet, molekul-molekul yang dapat dibentuk dengan 8Y adalah….XY2 dan XY3XY dan XY2X2Y dan XY3hanya XY2hanya XY3PEMBAHASAN Atom X memiliki 16 proton yang sama dengan jumlah elektronnya, jika dikonfigurasikan maka 16X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 menangkap 2e- merupakan atom S 8Y = 1s2 2s2 2p4 menangkap 2e- merupakan atom O Maka jika berikatan akan membentuk XY2 dan XY3 SO2 dan SO3 Jawaban ASoal SBMPTN 2014Atom-atom dengan notasi 6X, 9Y, 16Z, dan 17T dapat membentuk senyawa dengan rumus molekul ….XY2T2, XZ2, dan ZY6XTY2, XY, dan ZYXYT2, XZ4, dan ZY6TXY2, XY, dan XZ4YTX2, XY, dan ZY6PEMBAHASAN Konfigurasi elektron masing-masing atom 6X 1s2 2s2 2p2 menangkap 4e 9Y 1s2 2s2 2p5 menangkap 1e 16Z [Ne] 3s2 3p4menangkap 2e 17T [Ne] 3s2 3p5 menangkap 1e Pilihan yang tepat adalah pilihan A XY2T2 atom X dapat menangkap 4e dari 2Y dan 2T yang masing-masing Y dan T menangkap 1 e dari X Senyawa kedua atom X dapat menangkap 2e dari 2 atom Z yang masing-masing atom Z menangkap 2e dari atom X Sedangkan ZY6 merupakan senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet karena termasuk senyawa oktet berkembang. Jawaban ASoal SNMPTN 2012Atom S Z = 16 dapat berikatan dengan O Z = 8 membentuk SO3. Pernyataan yang benar untuk molekul SO3 adalah….berbentuk tetrahedralmerupakan oksida asammempunyai sepasang elektron bebas pada atom pusatbersifat non polarPEMBAHASAN Jika dikonfigurasikan atom S dan O maka 16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 menangkap 2e- 8Y = 1s2 2s2 2p4 menangkap 2e- Jika digambarkan struktur lewis SO3 Bentuk molekul jika menggunakan teori domain elektron maka memiliki domain elektron AX3 A = atom pusat, X = PEI sedangkan PEB = 0, maka bentuknya segitiga datarMerupakan oksida asam yang jika direaksikan dengan air akan menghasilkan H2SO4 . Oksida asam berasal dari gabungan unsur non logam S dengan oksigen O.Tidak memiliki tidak ada PEB maka bersifat non polarJawaban yang benar adalah 2 dan 4 Jawaban D
Bagaimanakecenderungan atom atom berikut ini dalam mencapai kestabilan, jika di tinjau dari konfigurasi elektronnya? a. 5B b. 8O c. 19K d. 20Ca e. 33Ge. SD Bagaimana kecenderungan atom atom berikut ini dala ND. Natasya D. 07 November 2021 14:45. Pertanyaan.
Arya A07 November 2021 2230Jawaban terverifikasikonfigurasikan dulu 5B = 2,3 8O = 2,6 19K = 2,8,8,1 20Ca = 2,8,8,2 32Ge = 2,8,18,4 untuk stabil 1 B = mengikat 5 elektron lainnya, karena unsur B jarang membuat ion positif 2 O = mengikat 2 elektron lainnya 3 K = melepas 1 elektronnya 4 Ca = melepas 2 elektronnya 5 Ge = menangkap 4 elektron Untukmencapai kestabilan seperti susunan gas mulia tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Melepaskan elektron : Terdapat pada unsur-unsur logam agar dapat membentuk ion positif.(elektro positif) Contoh : 11Na → Na+ + 1e-( 2 ; 8 ; 1) ( 2;8) 3 Tidak stabil Stabil Untuk mencapai kestabilan atom Na melepas sebuah elektronnya
Bagaimana Kecenderungan Atom Atom Berikut Dalam Mencapai Kestabilan – Bagaimana Kecenderungan Atom Atom Berikut Dalam Mencapai Kestabilan Atom-atom memiliki kecenderungan untuk mencapai kestabilan energi. Kestabilan ini dicapai dengan cara menemukan konfigurasi energi paling rendah, yang disebut juga sebagai “konfigurasi elektronik”. Konfigurasi elektronik ini mencerminkan jumlah dan distribusi elektron di sekitar inti atom. Proses mencapai kestabilan ini disebut “oksidasi”. Proses ini dimulai dengan atom yang memiliki jumlah elektron yang tidak konstan, dan dapat dicapai dengan menempatkan elektron di orbit yang berbeda. Atom yang melebihi jumlah elektron konstan dapat mencapai kestabilan dengan mengosongkan orbit yang berisi elektron. Proses ini disebut “reduksi”. Proses oksidasi dan reduksi ini berlangsung selama beberapa tahap, dimulai dengan atom yang memiliki konfigurasi elektronik yang tidak konstan dan berakhir dengan atom yang memiliki konfigurasi elektronik yang stabil. Atom yang telah mencapai kestabilan ini tidak akan mengalami perubahan lagi. Konfigurasi elektronik yang stabil disebut “konfigurasi oksidasi”. Ini adalah konfigurasi yang dicapai ketika atom telah mencapai kestabilan energi tertinggi. Konfigurasi oksidasi ini mencerminkan jumlah dan distribusi elektron yang sama di sekitar inti atom. Konfigurasi oksidasi ini memungkinkan atom untuk mencapai stabilitas energi tertinggi. Untuk mencapai kestabilan ini, atom harus memiliki jumlah elektron yang sama di orbit yang berbeda. Jika jumlah elektron lebih dari yang diperlukan, maka atom akan mengosongkan orbit yang berisi elektron untuk mencapai kestabilan. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi membuat mereka bergabung dengan atom lain untuk membentuk ikatan kimia. Ikatan kimia yang terbentuk adalah karena gaya tolak-menolak yang terjadi antara atom-atom. Ikatan kimia ini memungkinkan atom untuk terhubung dengan atom lain untuk membentuk molekul. Kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi juga dapat membantu dalam mengidentifikasi sifat-sifat kimia suatu bahan. Dengan mengetahui konfigurasi elektronik yang stabil, sifat-sifat kimia bahan dapat diidentifikasi. Ini memungkinkan peneliti untuk mengetahui bagaimana bahan akan bereaksi dengan bahan lain. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi juga dapat membantu dalam memprediksi sifat-sifat fisik bahan. Dengan mengetahui konfigurasi elektronik yang stabil, sifat-sifat fisik bahan dapat diprediksi. Ini memungkinkan peneliti untuk mengetahui bagaimana bahan akan bereaksi dengan lingkungan. Secara keseluruhan, kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi merupakan proses yang penting untuk memahami struktur bahan dan sifat-sifatnya. Dengan mengetahui konfigurasi elektronik yang stabil, sifat-sifat kimia dan fisik bahan dapat diprediksi. Proses ini juga memungkinkan atom untuk bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul dan menjelaskan sifat-sifat ikatan kimia. Dengan demikian, kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi merupakan proses yang penting untuk mengerti struktur dan sifat-sifat bahan. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Bagaimana Kecenderungan Atom Atom Berikut Dalam Mencapai 1. Atom-atom memiliki kecenderungan untuk mencapai kestabilan energi dengan menemukan konfigurasi elektronik paling 2. Proses mencapai kestabilan ini disebut oksidasi dan 3. Konfigurasi elektronik yang stabil disebut konfigurasi oksidasi, yang mencerminkan jumlah dan distribusi elektron di sekitar inti 4. Atom yang melebihi jumlah elektron konstan dapat mencapai kestabilan dengan mengosongkan orbit yang berisi 5. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi dapat membantu dalam mengidentifikasi sifat-sifat kimia suatu bahan dan memprediksi sifat-sifat fisik 6. Kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi juga memungkinkan atom untuk bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul dan menjelaskan sifat-sifat ikatan kimia. 1. Atom-atom memiliki kecenderungan untuk mencapai kestabilan energi dengan menemukan konfigurasi elektronik paling rendah. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan energi adalah fenomena yang telah dikenal sejak awal abad ke-20. Ini juga dikenal sebagai hukum atom yang stabil. Ini berarti bahwa atom-atom cenderung mencari konfigurasi elektronik yang paling rendah. Konfigurasi ini adalah konfigurasi yang dapat memberikan stabilitas atom. Kestabilan energi atom dicapai ketika atom memiliki konfigurasi elektronik yang paling stabil. Konfigurasi elektronik yang stabil adalah konfigurasi yang memiliki energi paling rendah. Energi ini adalah energi potensial yang dibutuhkan atom untuk mencapai keadaan yang paling stabil. Konfigurasi elektronik paling stabil dicapai ketika atom memiliki jumlah elektron yang sama dengan jumlah inti atom. Ini disebut konfigurasi elektronik kulit yang tepat. Konfigurasi ini memungkinkan atom untuk mencapai kestabilan energi, karena mengurangi energi yang diperlukan untuk mengikat elektron. Konfigurasi elektronik kulit yang tepat biasanya dicapai ketika atom memiliki jumlah elektron yang sama dengan jumlah inti atom, atau jumlah inti atom plus satu. Jika atom memiliki jumlah elektron lebih banyak daripada inti atom, maka atom akan berusaha untuk mencapai konfigurasi elektronik kulit yang tepat dengan melepas elektron untuk mencapai stabilitas energi. Jika atom memiliki jumlah elektron kurang dari jumlah inti atom, maka atom akan berusaha untuk mencapai konfigurasi kulit yang tepat dengan mengikat elektron untuk mencapai stabilitas energi. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan energi telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, elektron dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. Hal ini terjadi ketika atom memiliki jumlah elektron yang berbeda dari inti atom. Atom akan berusaha mencapai konfigurasi elektronik kulit yang tepat dengan melepas elektron dan mengikat elektron dari sumber listrik lain. Ini menghasilkan arus listrik, yang digunakan untuk berbagai aplikasi. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan energi juga dapat digunakan dalam teknologi nuklir. Reaksi nuklir menghasilkan energi yang besar dengan mengubah jumlah inti atom. Ini berarti bahwa atom-atom akan berusaha mencapai konfigurasi elektronik kulit yang tepat dengan mengikat dan melepas elektron. Hal ini memberikan stabilitas energi yang diperlukan untuk memproduksi energi nuklir. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan energi juga dapat digunakan untuk memahami reaksi kimia. Reaksi kimia terjadi ketika atom-atom berinteraksi satu sama lain. Atom-atom akan berusaha mencapai konfigurasi elektronik kulit yang tepat dengan mengikat dan menyingkirkan elektron. Hal ini menghasilkan energi yang diperlukan untuk mengubah atom-atom menjadi produk akhir. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan energi adalah salah satu dasar dari fisika modern. Ini menunjukkan bahwa atom-atom memiliki kecenderungan untuk mencapai konfigurasi elektronik paling rendah, yang menghasilkan stabilitas energi. Kecenderungan ini telah banyak digunakan untuk berbagai aplikasi, baik di bidang teknologi maupun di bidang ilmu pengetahuan. 2. Proses mencapai kestabilan ini disebut oksidasi dan reduksi. Oksidasi dan reduksi adalah proses yang menyebabkan atom-atom mencapai kestabilan. Oksidasi terjadi ketika atom atau molekul kehilangan elektron, sedangkan reduksi terjadi ketika atom atau molekul mendapatkan elektron. Proses ini disebut juga “tukar elektron”. Pada oksidasi, atom atau molekul yang kehilangan elektron disebut oksidan, dan atom atau molekul yang mendapatkan elektron disebut reduktor. Karena atom-atom memiliki kecenderungan untuk mencapai kestabilan, maka oksidasi dan reduksi adalah alat yang berguna untuk mencapai tujuan ini. Kestabilan atom didefinisikan dalam hal jumlah elektron dalam orbitnya. Selama atom memiliki jumlah elektron yang sesuai dengan jumlah yang ditentukan, maka atom dapat dikatakan stabil. Kestabilan atom dapat dicapai dengan cara menambah atau mengurangi jumlah elektron dalam sistemnya. Oksidasi dan reduksi adalah cara untuk melakukan hal ini. Pada oksidasi, atom kehilangan elektron, sedangkan pada reduksi, atom mendapatkan elektron. Kedua proses ini memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu atom untuk mencapai kestabilan. Atom-atom memiliki kecenderungan untuk mencari keseimbangan energi terendah, dan jumlah elektron yang stabil adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan ini. Oksidasi dan reduksi adalah alat yang berguna dalam proses ini. Dengan oksidasi dan reduksi, atom dapat mendapatkan atau kehilangan elektron yang diperlukan untuk mencapai kestabilan. Oksidasi dan reduksi dapat terjadi dengan sendirinya atau secara sengaja. Oksidasi alami terjadi ketika atom atau molekul menghilangkan elektron secara alami, sedangkan reduksi alami terjadi ketika atom atau molekul mendapatkan elektron secara alami. Oksidasi dan reduksi yang disengaja dapat dicapai melalui proses reaksi kimia. Reaksi kimia dapat membantu atom memperoleh jumlah elektron yang diperlukan untuk mencapai kestabilan. Kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan adalah fenomena alam yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses mencapai kestabilan ini disebut oksidasi dan reduksi. Oksidasi terjadi ketika atom atau molekul kehilangan elektron, sedangkan reduksi terjadi ketika atom atau molekul mendapatkan elektron. Dengan oksidasi dan reduksi, atom dapat mendapatkan atau kehilangan elektron yang diperlukan untuk mencapai kestabilan. Reaksi kimia adalah alat yang berguna dalam proses ini. 3. Konfigurasi elektronik yang stabil disebut konfigurasi oksidasi, yang mencerminkan jumlah dan distribusi elektron di sekitar inti atom. Konfigurasi elektronik yang stabil disebut konfigurasi oksidasi, yang mencerminkan jumlah dan distribusi elektron di sekitar inti atom. Konfigurasi oksidasi yang stabil mencerminkan kecenderungan atom dalam mencapai kestabilan. Sebagai contoh, atom-atom dengan konfigurasi oksidasi yang stabil akan berusaha untuk membuat jumlah kulit elektron mereka sama dengan 8 atau 2, 8, 18, 32, 18, atau 32 untuk atom-atom dengan jumlah inti atom yang lebih besar. Hal ini disebut konfigurasi kulit octet. Ini terjadi karena konfigurasi kulit octet adalah konfigurasi oksidasi yang paling stabil. Konfigurasi oksidasi yang stabil juga dapat dipengaruhi oleh jenis ikatan yang atom itu buat. Atom-atom cenderung membentuk ikatan yang memberikan mereka konfigurasi oksidasi yang stabil. Sebagai contoh, atom-atom karbon akan membentuk ikatan kovalen untuk membuat konfigurasi oksidasi yang stabil. Atom-atom karbon akan membentuk ikatan kovalen dengan atom lain untuk membuat konfigurasi kulit octet. Atom-atom juga cenderung mencapai kestabilan dengan bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul. Ini disebut ikatan kimia. Ikatan kimia menghasilkan molekul yang lebih stabil karena atom-atom dalam molekul berbagi elektron untuk membuat ikatan dan mencapai konfigurasi oksidasi yang stabil. Atom-atom juga cenderung mencapai kestabilan dengan mencapai ikatan dengan atom lain melalui proses yang disebut kompleksisasi. Ini merupakan proses di mana atom membentuk ikatan dengan atom lain, yang menghasilkan molekul yang lebih kompleks dan lebih stabil. Kompleksisasi merupakan cara yang efektif untuk membuat molekul yang stabil, karena atom dapat membentuk ikatan yang kuat untuk mencapai konfigurasi oksidasi yang stabil. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan juga tercermin dalam fenomena yang disebut pelarutan. Pelarutan adalah proses di mana atom-atom bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul dan membentuk ikatan kimia untuk mencapai konfigurasi oksidasi yang stabil. Pelarutan terjadi ketika atom-atom bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul dan membentuk ikatan kimia untuk mencapai konfigurasi oksidasi yang stabil. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan ditunjukkan dalam berbagai cara. Dalam konfigurasi oksidasi, atom cenderung membuat jumlah kulit elektron mereka sama dengan 8. Dalam ikatan kimia, atom cenderung membentuk ikatan yang membuat mereka lebih stabil. Dalam kompleksisasi, atom cenderung membentuk ikatan yang kuat untuk membuat molekul yang lebih stabil. Dan dalam pelarutan, atom cenderung bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul dan membentuk ikatan kimia untuk mencapai konfigurasi oksidasi yang stabil. Dengan demikian, kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan ditunjukkan dalam berbagai cara. 4. Atom yang melebihi jumlah elektron konstan dapat mencapai kestabilan dengan mengosongkan orbit yang berisi elektron. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan adalah salah satu dasar dari teori kimia modern. Kecenderungan ini didasarkan pada hukum konservasi energi, yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, hanya dapat berubah bentuk. Oleh karena itu, atom cenderung mencari bentuk energi yang paling stabil dengan cara mencapai keseimbangan energi, yang akan menghasilkan struktur atom yang teratur dan stabil. Atom yang melebihi jumlah elektron yang konstan dapat mencapai kestabilan dengan mengosongkan orbit yang berisi elektron. Dalam kasus ini, atom akan mencari cara untuk mengurangi jumlah energi yang dimilikinya dengan mengosongkan salah satu orbit yang berisi elektron. Dengan mengosongkan orbit, atom akan memiliki keseimbangan energi yang lebih rendah karena jumlah elektron yang dipindah akan lebih sedikit daripada jumlah elektron yang ada di orbit lain. Atom yang melebihi jumlah elektron konstan juga dapat mencapai kestabilan dengan menambah elektron pada orbit yang kosong. Dalam hal ini, atom akan mencari cara untuk mengurangi energi yang dimilikinya dengan menambahkan elektron ke orbit yang kosong. Dengan menambahkan elektron ke orbit yang kosong, atom akan memiliki keseimbangan energi yang lebih rendah karena jumlah elektron yang ditambahkan akan lebih sedikit daripada jumlah elektron yang ada di orbit lain. Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan merupakan dasar dari teori kimia modern. Atom dapat mencapai kestabilan dengan mengosongkan orbit yang berisi elektron atau dengan menambah elektron ke orbit yang kosong. Dalam kedua kasus ini, atom akan mencari cara untuk mengurangi jumlah energi yang dimilikinya dengan mencapai keseimbangan energi yang lebih rendah. 5. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi dapat membantu dalam mengidentifikasi sifat-sifat kimia suatu bahan dan memprediksi sifat-sifat fisik bahan. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi adalah salah satu konsep inti dalam kimia. Konsep ini berkaitan dengan konsep lain seperti jumlah elektron valensi, jumlah kuasi-elektron, dan jumlah atom pada suatu molekul. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi menggambarkan cara atom atau molekul menyimpan dan berbagi elektron, dan bagaimana atom atau molekul bereaksi satu sama lain. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi dapat membantu dalam mengidentifikasi sifat-sifat kimia suatu bahan. Hal ini karena bahan yang memiliki sifat kimia yang berbeda akan memiliki pola berbeda dalam mencapai kestabilan energi. Sebuah molekul yang cenderung menyimpan lebih banyak energi daripada yang lain akan cenderung bereaksi dengan cepat, dan mungkin akan membentuk ikatan kimia yang lebih kuat, sementara molekul yang cenderung menyimpan lebih sedikit energi akan bereaksi dengan lebih lambat dan ikatannya akan lebih lemah. Dengan memahami bagaimana konfigurasi kimia suatu bahan memengaruhi kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi, kita dapat mengidentifikasi sifat-sifat kimia suatu bahan. Selain itu, kita juga dapat memprediksi sifat-sifat fisik bahan menggunakan konsep kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi. Sebagai contoh, jika suatu bahan memiliki ikatan kimia yang kuat, maka ikatan akan cenderung menyimpan lebih banyak energi, dan bahan itu akan menjadi lebih keras dan lebih tahan lama daripada bahan yang memiliki ikatan kimia lebih lemah. Hal ini juga berlaku untuk bahan yang memiliki ikatan non-kimia, seperti van der Waals, yang juga dapat berpengaruh pada sifat-sifat fisik bahan. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi juga dapat digunakan untuk memprediksi perilaku molekul di dalam bahan, seperti laju reaksi, konsentrasi, dan laju pengenceran. Dalam kasus reaksi kimia, kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi bisa membantu dalam menentukan jenis ikatan yang akan terbentuk antara atom-atom. Ini penting karena jenis ikatan yang terbentuk akan mempengaruhi laju reaksi dan konsentrasi bahan. Kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi juga dapat digunakan untuk memprediksi sifat-sifat kimia dan fisik bahan. Hal ini karena ikatan kimia yang lebih kuat, energi yang lebih tinggi, dan pola berbagi elektron yang lebih stabil cenderung mempengaruhi sifat-sifat fisik bahan. Dengan demikian, kecenderungan atom-atom dalam mencapai kestabilan energi dapat membantu dalam memprediksi perilaku molekul yang berbeda dalam bahan, serta mengidentifikasi sifat kimia dan fisik suatu bahan. 6. Kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi juga memungkinkan atom untuk bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul dan menjelaskan sifat-sifat ikatan kimia. Kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi merupakan salah satu dasar dari kimia. Merupakan cara untuk menjelaskan bagaimana atom bergabung bersama untuk membentuk molekul. Atom-atom mencari cara untuk mencapai kestabilan energi dengan bergabung dengan atom lain melalui ikatan kimia. Kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi berasal dari fakta bahwa atom memiliki konfigurasi elektron yang stabil. Setiap atom memiliki orbit elektron yang berbeda-beda, dan untuk mencapai kestabilan, atom mencoba untuk memiliki konfigurasi orbit yang paling stabil. Atom yang memiliki konfigurasi orbit yang stabil disebut atom netral. Untuk mencapai kestabilan, atom cenderung memiliki konfigurasi elektron yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan atom lain. Atom akan mencari cara untuk berinteraksi dengan atom lain dengan cara mengambil atau memberikan elektron. Ini menciptakan ikatan kimia antara atom-atom. Atom akan berusaha untuk mencapai kestabilan dengan mengambil atau memberikan elektron, sehingga menciptakan ikatan kimia antara atom. Aturan utama ikatan kimia adalah bahwa atom yang mengambil elektron akan menjadi ion positif, dan atom yang memberikan elektron akan menjadi ion negatif. Ketika atom mengikat atom lain melalui ikatan kimia, atom-atom tersebut akan membentuk molekul. Molekul memiliki sifat kimia yang berbeda-beda, tergantung pada jenis atom dan jumlah atom yang terlibat, serta jenis ikatan kimia yang terbentuk. Kecenderungan atom-atom untuk mencapai kestabilan energi juga memungkinkan atom untuk bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul dan menjelaskan sifat-sifat ikatan kimia. Dengan demikian, ikatan kimia menjadi dasar untuk kimia dan merupakan salah satu cara untuk menjelaskan bagaimana atom bergabung bersama untuk membentuk molekul.
Dengankonfigurasi elektron tersebut, Kossel dan Lewis membuat kesimpulan bahwa konfigurasi elektron atom-atom akan stabil bila jumlah elektron terluarnya 2 (dulet) atau 8 (oktet). Untuk mencapai keadaan stabil seperti gas mulia, maka atom-atom membentukkonfigurasi elektron seperti gas mulia. Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Ganesha12 Januari 2022 0409Halo Mahmud, jawaban yang benar yaitu atom C cenderung akan menangkap 4 elektron untuk mencapai kestabilan. Biar lebih paham, silahkan simak pembahasan berikut ya Ÿ˜Š. Suatu unsur untuk dapat mencapai kstabilan cenderung akan melepas atau menangkap elektron agar konfigurasinya sesuai dengan konfigurasi gas mulia dengan 8 elektron valensi. Atom logam cenderung akan melepas elektron dan membentuk ion positif kation sedangkan unsur non logam cenderung menangkap elektron membentuk ion negatif anion Atom C memiliki nomor atom 6 konfigurasi atom C 6 C = 1s^2 2s^2 2p^2 jumlah elektron valensi = 4 atom C adalah atom non logam sehingga cenderung akan menangkap elektron jadi, atom C akan menangkap 4 elektron agar elektron valensinya menjadi 8. Terimakasih sudah bertanya di roboguru, semoga dapat memahami penjelasan di atas ya. Semangat belajar! Suatureaksi dikatakan mencapai kesetimbangan apabila. Soal Un Ekonomi Sma Ips Tahun 2019 Blog Pak Pandani Belum ada komentar untuk soal un kimia sma ipa tahun 2019 dan pembahasan posting komentar. Aturan oktet dan kestabilan unsur. Contoh Soal Ikatan Kimia Jawaban Pembahasannya Soal No1 Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut ini dalam September 29, 2019 Post a Comment Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut dalam mencapai kestabilannya? a. 9F b. 20Ca c. 16S d. 13Al Jawab a. 9F = 2 7 menangkap 1 elektron b. 20Ca = 2 8 8 2 melepas 2 elektron c. 16S = 2 8 6 menangkap 2 elektron d. 13Al = 2 8 3 melepas 3 elektron - Semoga Bermanfaat Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat Bagaimanakecenderungan atom-atom berikut dalam mencapai kestabilannya? a. 9F b. 20Ca c. 16S September 29, 2019 Post a Comment Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut dalam mencapai kestabilannya? a. 9 F. b. 20 Ca. c. 16 S. d. 13 Al. Jawab: a. 9 F = 2 7 (menangkap 1 elektron) b. 20 Ca = 2 8 8 2 Ingin mempelajari Kestabilan Unsur secara lebih mendalam? Kamu bisa menyimak baik-baik pembahasan yang ada di sini. Setelahnya, kamu bisa mengerjakan kuis berupa latihan soal untuk mengasah pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Kestabilan Unsur. kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode menyelesaikan soal. Kamu juga akan memperoleh latihan soal interaktif yang tersedia dalam tiga tingkat kesulitan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tertarik untuk mempelajarinya? Sekarang, kamu bisa mulai mempelajari materi lewat uraian berikut. Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman-teman kamu supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya. Kamu dapat download modul & contoh soal serta kumpulan latihan soal Kestabilan Unsur dalam bentuk pdf pada link dibawah ini Modul Kestabilan Unsur Kumpulan Soal Mudah, Sedang & Sukar Definisi Penataan elektron-elektron dalam atom yang memiliki susunan yang sama dengan susunan elektron atom gas mulia. Unsur-unsur alami cenderung tidak stabil bila berdiri sendiri, kecuali untuk unsur golongan gas mulia. Unsur yang terletak pada golongan VIII A tabel periodik ini dapat ditemukan di alam sebagai zat monoatomik dan bersifat inert sukar bereaksi. Hal ini terjadi diakibatkan kulit terluar pada atom unsur gas mulia telah terisi penuh. Kestabilan gas mulia inilah yang ingin dicapai oleh unsur-unsur lainnya, hingga mereka cenderung bereaksi dan membentuk ikatan kimia, menghasilkan suatu molekul atau senyawa yang stabil. Daya tarik-menarik antar atom yang menyebabkan terbentuknya senyawa kimia inilah yang disebut ikatan kimia. Fenomena ini ditemukan pertama kali oleh Gilbert N. Lewis dan Albrecht Kossels pada 1916, dimana mereka mengemukakan konsep ikatan kimia sebagai berikut Gas mulia sukar membentuk senyawa karena memiliki susunan elektron yang stabil tidak melepas dan menerima elektron di kulit terluarnya, sehingga disebut inert Setiap atom ingin memiliki susunan elektron yang stabil dengan cara melepaskan atau menangkap elektron Susunan elektron yang stabil dicapai dengan cara berikatan antar atom lain. Untuk menggambarkan interaksi antar unsur-unsur dalam upayanya mencapai kestabilan, Gilbert Lewis mengemukakan ide untuk menggambarkannya dengan suatu diagram yang disebut struktur Lewis. Struktur ini mencakup lambang unsur/atom yang dimaksud dan dikelilingi titik biasanya dilambangkan $\times$ atau $\bullet$ dimana setiap titik mewakili satu elektron yang ada pada kulit terluar atom tersebut. Berikut ini adalah struktur Lewis umum untuk unsur Golongan IA-VIIA Contoh Soal Kestabilan Unsur dan Pembahasannya Jelaskan bagaimana terbentuknya ikatan pada senyawa $\mbox{CaCl}_{2}$! Pembahasan Kita tuliskan konfigurasi elektron untuk kedua unsur yang terlibat dalam ikatan $_{20}\mbox{Ca}$ 2, 8, 8, 2 $_{17}\mbox{Cl}$ 2, 8, 7 Kalsium Ca akan cenderung melepas 2 elektron untuk mencapai kestabilan, membentuk ion atom bermuatan 2+, yakni $\mbox{Ca}^{2+}$ Atom Klor Cl akan cenderung menarik satu elektron untuk mencapai kestabilan, membentuk ion -1, oleh sebab itu untuk menetralkan muatan dari ion kalsium diperlukan 2 atom $\mbox{Cl}^{-}$ Bila digambarkan dengan struktur Lewis kurang lebih sebagai Tentukanlah apakah atom-atom berikut harus mengikuti aturan oktet atau tidak dalam pembentukan ikatan kimia. a Na b Be c P d B e F f Cl g Xe Pembahasan Terdapat beberapa pengecualian yang ditemukan ketika beberapa atom berikatan dalam rangka mencapai kestabilan. Antara lain B dan Be yang dapat mencapai kestabilan dengan jumlah elektron valensi di bawah 8 disebut juga oktet tak lengkap, juga untuk unsur periode 3 dan diatasnya yang bersifat non-logam dapat stabil dengan jumlah elektron valensi lebih dari 8 disebut juga oktet berkembang. a Na adalah suatu logam, selalu oktet b Be oktet tak lengkap c P adalah unsur periode ke tiga, oktet berkembang d B oktet tak lengkap e F unsur periode kedua, selalu oktet f Cl unsur periode ketiga, oktet berkembang g Xe unsur diatas periode ketiga, oktet berkembang
Unsurunsur selain unsur gas mulia dalam mencapai kestabilan dengan cara melepas elektron atau mengikat elektron dari unsur lain. Contoh Soal No. 4. Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut ini dalam mencapai kestabilan, jika ditinjau dari konfigurasi elekronnya? 8 C; 9 F; 19
Dibandingkan dengan unsur-unsur lain, unsur gas mulia merupakan unsur yang paling stabil. Kestabilan ini disebabkan karena susunan elektronnya berjumlah 8 elektron di kulit terluar, kecuali helium mempunyai konfigurasi elektron penuh. Hal ini dikenal dengan konfigurasi oktet, kecuali helium dengan konfigurasiduplet. Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan membentuk ikatan agar dapat menyamakan konfigurasi elektronnya dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat. Kecenderungan ini disebut aturan oktet. Konfigurasi oktet konfigurasi stabil gas mulia dapat dicapai dengan melepas, menangkap, atau memasangkanelektron Atom Al memiliki konfigurasi elektron . Atom ini dapat mencapai konfigurasi gas mulia dengan cara melepas 3 elektron membentuk ion bermuatan 3+ sehingga konfigurasi elektron ionnya menjadi . Jadi, atom cenderung membentuk ion positif untuk mencapaikestabilannya.
Turunansenyawa hidrokarbon adalah senyawa kimia yang tersusun atas atom hidrogen, atom karbon, dan atom lainnya. Jawaban: B Soal No. 4 Urutan yang paling tepat untuk alkana adalah A. C 2H 4, C 5H 10, C 7H 14 A. C 2H 4, C 5H 10, C 7H 14 merupakan senyawa alkena karena mempunyai rumus C nH 2n B. C 2H 6, C 5H 12, C 7H 16 merupakan senyawa alkana
Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut ini dalam mencapai kestabilan, jika ditinjau dari konfigurasi elektronnya? 1. 6C 2. 9F 3. 19K 4. 20Ca 5. 16S 6. 13Al Pembahasan 1. 6C 2 4 menangkap 4e 2. 9F 2 7 menangkap 1e 3. 19K 2 8 1 melepas 1e 4. 20Ca 2 8 8 2 melepas 2e 5. 16S 2 8 6 menangkap 2e 6. 13Al 2 8 3 melepas 3e
Bagaimanakecenderungan atom atom berikut ini dalam mencapai kestabilan jika di tinjau dari konfigurasi elektronya ! - 1369955. Kimia Sekolah Menengah Atas terjawab • terverifikasi oleh ahli Bagaimana kecenderungan atom atom berikut ini dalam mencapai kestabilan jika di tinjau dari konfigurasi elektronya ! a . 6C b. 9F c.19 K d. 20 Ca e
Pada umumnya unsur unsur yang ada dalam tabel periodic tidak ditemukan bebas keadaan monoatom di alam, melainkan berikatan dengan unsur lainnya. Kenapa demikian??? Alasannya adalah agar atom atom itu stabil karena pada bentuk monoatomnya, kebanyakan unsur yang berada pada tabel periodic berada dalam keadaan yang tidak stabil. Namun hal ini berbeda dengan unsur unsur golongan gas mulia He, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn, yang merupakan satu satunya golongan unsur dalam tabel periodic yang dietmukan dalam keadaan bebeas bentuk monoatom di alam. Untuk mempelajari kenapa atom atom gas mulia ditemukan stabil dan bebas di alam dalam bentuk unsurnya, mari kita perhatikan konfigurasi elektronnya. Konfigurasi electron gas mulia He 2 Ne 2 8 Ar 2 8 8 Kr 2 8 18 8 Xe 2 8 18 18 8 Rn 2 8 18 32 18 8 Jika kita perhatkan dengan teliti, selain atom He, semua atom unsur golongan gas mulia memiliki electron valensi berjumlah 8. Berdasarkan teori mekanika kuantum, ternyata orbital pada kulit terluar semua unsur golongan gas mulia terisi penuh oleh electron. Kulit valensi 1s2 untuk He Kulit valensi ns2 np6 untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn Diagram orbital untuk He He = 1s2 Diagram orbital kulit valensi untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. = ns2 np6 Oleh sebab orbital pada unsur unsur gas mulia yang terisi penuh oleh electron inilah yang menyebabkan atom gas mulia stabil dan ditemukan di alam dalam keadaan bebas monoatom. Untuk itu, mengacu pada jumlah electron valensi gas mulia, ada dua aturan kestablan unsur, yaitu Aturan octet suatu atom yang stabil cenderung memiliki jumlah electron valensi = 8 sama seperti Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn Aturan duplet suatu atom yang stabil cenderung memiliki jumlah electron valensi = 2 sama seperti He Lalu bagaimana dengan atom atom golongan lainnnya??? Contoh Na 2 8 1 Mg 2 8 2 Al 2 8 3 Cl 2 8 7 O 2 6 N 2 5 Jika kita perhatikan, ternyata atom atom diatas memiliki jumlah electron valensi yang tidak sama dengan atom golongan gas mulia. Akibatnya ada orbital atom yang tidak terisi penuh oleh electron. Hal ini berdampak pada kuarng stabilnya unsur tersebut dalam bentuk monoatomnya. Diagram orbital Atom yang tidak stabil yang konfigurasinya tidak menyerupai atom gas mulia akan cenderung menstabilkan diri. Cara nya adalah dengan melepas atau menerima electron. Kecendrungan melepas atau menerima electron ini bergantung pada besarnya energy yang diperlukan atau dilepaskannya. Contoh Na 2 8 1 Electron valensi atom Na adalah 1. Ada dua cara atom Na supaya stabil yaitu dengan melepas 1 elektron terluarnya atau menangkap 7 buah electron lain sehingga jumlah electron valensinya adalah 8. Energi yang dibutuhkan untuk melepas 1 buah electron tentu lebih kecil dibandingkan untuk menangkap 7 buah electron. Hal ini mengakibatkan atom Na lebih cenderung untuk melepas 1 buah elektronnya untuk mencapai kestabilan membentuk ion positif. Berbeda halnya dengan atom Cl. Cl 2 8 7 Karena electron valensinya 7, tentu atom Cl akan lebih mudah menangkap satu electron untuk mencapai kestabilan daripada harus melepas 7 buah electron terluarnya. Atom Cl akan stabil dengan membentuk ion negative. Jumlah electron yang dilepaskan atau diterima oleh suatu atom bergantung pada jumlah electron valensinya jumlah electron valensi = nomor golongan. Setelah menerima atau melepaskan elektronnya, ion harus memiliki konfigurasi seperti atom gas mulia, baru ion itu dikatakan stabil. Contoh Ca nomor atom = 20 Konfigurasi electron = 2 8 8 2 Melepas 1 elektron = Ca+ 2 8 8 1 Melepas 2 elektron = Ca2+ 2 8 8 Konfigurasi ion Ca+ diatas yang terbentuk setelah atom Ca melepas satu buah elektronnya tidaklah stabil karena konfigurasinya tidak sesuai dengan unsur gas mulia 8 elektron valensi. Sehingga ion Ca2+ adalah bentuk stabil dari atom Ca karena konfigurasinya mirip dengan atom gas mulia. Jadi, ketika sebuah atom melepas atau menerima electron membentuk ion positif atau ion negative, maka ion ini stabil jika konfigurasinya sudah seperti atom golongan gas mulia. Berdasarkan hal diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa atom atom golongan IA, IIA, IIIAkecuali B dan semua unsur golongan transisi melepaskan elektronnya untuk mencapai kestabilan atau atom ini digolongkan sebagai atom logam. Hal ini disebabkan karena atom logam memiliki energy ionisasi yang realtif kecil. Energi ionisasi adalah energy yang dibutuhkan oleh atom untuk melepas sebuah electron terluarnya. Semakin kecil nilai energy ionisasinya maka semakin mudah atom untuk melepaskan elektronnya membentuk ion positif. Sedangkan atom golongan IVA C saja, VA N dan P saja , Via dan VIIA cenderung menangkap electron untuk mecapai kestabilan atau atom atom ini disebut atom golongan non logam. Hal ini disebabkan karena afinitas electron unsur nonlogam besar. Afinitas electron adalah nilai yang menunjukkan mudah atau sulitnya suatu atom untuk menerima electron. Semakin besar afinitas elektronnnya maka semakin mudah atom mebentuk ion negative. Energy ionisasi kecil = Atom logam = melepaskan electron untuk stabil = ion positif Afinitas elektronnya besar = Atom non logam = menerima electron untuk stabi = ion negative. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan tabel berikut Unsur yang berada disebelah kiri unsur metaloid = atom logam Unsur yang berada di sebelah kanan unsur metaloid = atom non logam Sekian penejelasan singkat mengenai kestabilan unsur dalam bab ikatan kimia. Untuk postingan selanjutnya akan diupdate tentang jenis jenis ikatan kimia dalam senyawa dan proses terbentuknya secara lengkap. Terimakasih sudah berkunjung….dan jangan lupa di share ya…..
.
  • og94h579p6.pages.dev/386
  • og94h579p6.pages.dev/995
  • og94h579p6.pages.dev/372
  • og94h579p6.pages.dev/586
  • og94h579p6.pages.dev/728
  • og94h579p6.pages.dev/470
  • og94h579p6.pages.dev/167
  • og94h579p6.pages.dev/543
  • og94h579p6.pages.dev/540
  • og94h579p6.pages.dev/426
  • og94h579p6.pages.dev/619
  • og94h579p6.pages.dev/747
  • og94h579p6.pages.dev/12
  • og94h579p6.pages.dev/567
  • og94h579p6.pages.dev/839
  • bagaimana kecenderungan atom atom berikut dalam mencapai kestabilan